Minggu-minggu ini aku merasa lost, nggak jelas. Aku kurang konsentrasi dalam segala hal.
Aku merasa jenuh banget ngejalanin semua rutinitas.
Tidak semangat. Nggak ada motivasi. Semua datar. Flat…
Bahkan di saat ibadah kosong. Aku tidak tahu kenapa semua seperti nggak ada tujuan.
Ya Allah… Aku kangen….
Kangen sama diriku yang bisa care sama semuanya
Kangen sama diriku yang bisa akur dan sayang sama keluarga
Kangen sama diriku yang fine
Kangen sama diriku yang penuh semangat
Kangen sama jati diriku
Ya Allah… Aku merasa hilang kendali
Sekarang aku merasa menjadi sombong, iri, pilih-pilih kawan
Manja, penakut, bergantung sama orang lain.
Ampuni aku ya Allah…
Ya Allah… Aku benar-benar kangen sekali
Apakah setiap manusia seperti ini ?
Bisa berubah…
Kadar keimanan bisa naik turun
Atau ini hanya karena aku terlalu kecapean dengan segala aktifitasku
Sehingga bikin emosi jadi nggak stabil karena membiarkan badan kelelahan
Jika saat ini aku ngerasa lost, ngga jelas. Kosong di saat ibadah. Merasa tidak punya tujuan.
Yah… aku harus terima keadaan ini sebagai lintasan pikiran dan perasaan.
Aku bilang lintasan, karena aku yakin keadaan ini hanya sebentar saja… dan akan segera berganti menjadi perasaan yang lain yaitu bersemangat. Aku akan kembali fresh. Insya Allah.
Ya Allah… Ya Tuhanku…
Yakinkan aku bahwa aku sayang diriku…
Aku bisa jadi diriku tanpa pengaruh orang lain.
Ajari aku… supaya aku bisa nikmati masa-masa ini
Aku bisa terima pelajaran kehidupan ini
Aku sadar… ini bukan teori. Tapi ilmu laku yang aku alami
Ajari aku untuk bersyukur sudah mengalami peristiwa ini
Semoga ini merupakan tangga menuju kematangan diri yang aku lalui setapak demi setapak
Syukur alhamdulillah ya Allah… aku sedang merasakan sekolah jiwa ini…
Tidak ada obat yang mujarab kecuali menerima keadaanku sebagai kenyataan hari ini.
Semoga inilah pelajaran yang amat berharga, dimana aku bisa menghargai segala yang aku upayakan. Dan kenyataan yang akan datang akan aku siapkan di hari ini.
Ya Allah… semoga aku tidak selalu menyalahkan dan menghakimi diriku sendiri.
Tapi ajari aku bagaimana cara memaafkan diri sendiri. Bantu aku untuk terima segala hal yang menjadi kenyataan hari ini. Merugikan atau menguntungkan. Aku harus terima. Perbuatan salah atau perbuatan benar diri ini, aku harus terima. Perbuatan dosa yang aku sengaja atau tidak, aku harus terima karena semua sudah jadi kenyataan. Semoga dengan begitu aku bisa banyak dapat hal berharga dari kehidupan.
Ya Allah… tanamkanlah kekuatan-kekuatan dalam jiwaku agar aku mampu melawan kesempitan pikiran, kekotoran hati dan kemalasan jasad ini. Sesungguhnya inilah perang yang sangat melelahkan.
Tetapkanlah aku pada posisi sebagai orang yang punya pandangan akan esensi hidup.
Jauhkan diri ini dari merasa paling benar sendiri, jauhkan aku dari “menghakimi” atau menilai buruk orang lain.
Jauhkan aku dari menjadi juri yang hanya bisa menilai orang lain. Jauhkan aku dari itu semua..
Saat aku nulis ini, semoga masa-masa dimana aku lemah iman dan lemah semangat ini cepat berlalu. Yang kupikirkan saat ini adalah hati ini tenang, damai, dan pikiran yang tercerahkan.
Tulisan ini kutujukan untuk diriku sendiri dan saudara-saudariku yang mungkin saja juga punya potensi masih lemah iman dan semangat.
“Jangan pernah mencari ketenangan di luar diri sendiri, karena di luar diri itu amat sulit dimiliki. Satu-satunya milik kita adalah diri, dan dirilah sumber ketenangan. Di luar boleh panas, tapi di dalam sejuk, dan kita bisa melakukan itu. So, berdamailah dengan diri sendiri”
Ya Allah…
Yang membaca tulisan ini adalah saudaraku yang baik. Jaga dan lindungi ia selalu. Mudahkan urusannya, lapangkan hatinya, kuatkan dan teguhkan imannya agar ia tetap istiqomah di jalan-Mu. Sambung cintanya yang pernah terputus dengan cinta-Mu Yang Maha Agung. Agar setiap waktu, suka dan duka hanya Engkau satu-satuNya yang menjadi sandaran hidupnya. Amin
Senin, Juli 12, 2010
19.25
MR: EDITOR
jiemie
apapun yang tertuang hanya sebatas hiasan goyangan tinta akan sebuah pena.
Related Posts
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih