Sabtu, Juli 10, 2010

Leaders, temukan potensi terbaik anak buah Anda!

Sebuah perkataan bijak mengatakan bahwa kesuksesan seorang pemimpin diukur dari kesuksesan pengikutnya. Artinya, sebelum ia berhasil menciptakan pengikut atau anak buah yang bisa berdiri sendiri dan pada akhirnya berhasil, maka ia belum bisa disebut sebagai pemimpin yang sukses.
Langkah awal dalam mencetak pemimpin baru adalah mengenali potensi dari setiap anak buah yang akan dibina. Setiap orang adalah unik, memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yang tentunya memerlukan penanganan berbeda-beda. Potensi yang terdapat dalam diri masing-masing individu merupakan kekuatan besar yang nantinya akan membawa mereka kepada kesuksesan. Namun, potensi itu tidak selalu nampak jelas terlihat, terkadang ia tersembunyi, bahkan tidak disadari oleh pemiliknya. Tugas seorang pemimpin adalah untuk melihat potensi tersebut, menggalinya, kemudian mengasahnya menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi organisasi.
Sebagai pemimpin tertinggi dalam tim kerja, Anda mungkin telah melakukan trik-trik khusus untuk memacu semangat kerja anak buah Anda, misalnya dengan menciptakan suasana kerja yang kompetitif, melakukan assessment rutin, atau bahkan memberlakukan kebijakan reward dan punishment dengan ketat. Banyak pemimpin yang percaya bahwa menempa bawahan dengan cenderung keras akan menghasilkan orang-orang yang tangguh. Pressure pun dianggap dapat menstimulasi munculnya potensi dalam diri seseorang.
Benarkah demikian? Sebagai pemacu motivasi mungkin hal tersebut bisa diterapkan, namun memberlakukannya secara permanent justru akan membuat Anda kehilangan aset terbaik perusahaan. Sebab biasanya metode tersebut hanya berorientasi mencari kesalahan dan kelemahan, bukan menemukan kelebihan. Jika ini yang terjadi, maka alih-alih mengembangkan potensi, Anda justru sedang mematikan potensi anak buah Anda.
Maksud baik Anda tidak akan terlaksana dengan mulus jika dilakukan dengan cara yang salah. Menemukan potensi itu tidak bisa dilakukan dari satu sisi, yaitu secara eksternal saja. Butuh cara-cara yang lebih mengena agar potensi tersebut muncul dari dalam diri anak buah Anda dengan sendirinya. Beberapa diantaranya seperti yang tersebut dibawah ini:
Puji dan berikan pengakuan positif. Jangan segan memberi penghargaan jika anak buah bekerja dengan baik, bahkan jika sekedar berkata, "Kerja bagus". Namun, jangan berhenti disitu, tanyakan bagaimana ia melakukannya. Hal ini untuk melihat proses yang harus dilaluinya, sehingga Anda bisa menilai cara kerjanya, kelebihannya, dan lain sebagainya. Efek baiknya, proses kerjanya dapat menjadi contoh dan diajarkan kepada karyawan yang lain.
Kenali cara berpikir mereka. Dengan mengetahui cara kerja mereka, Anda sedikit banyak akan mengerti kebiasaan berpikir mereka ketika mengerjakan sebuah proyek. Misalnya, si A diketahui selalu melakukan kroscek terhadap fakta-fakta sebelum menulis laporan untuk Anda. Dengan cara seperti ini Anda bisa memetakan tugas-tugas apa saja yang cocok dengan bakatnya tersebut di lain waktu.
Terbuka dengan harapan karyawan. Di antara puluhan atau ratusan karyawan yang Anda miliki, kemungkinan setengahnya tidak menyukai pekerjaan mereka. Sesekali tanyakan pada mereka, apa yang mereka inginkan, yang mereka sukai, apa harapan mereka terhadap pekerjaan masing-masing. Setiap karyawan memiliki potensi, tapi belum tentu lingkungan kerja mereka mendukung munculnya potensi tersebut.
Minta pendapat rekan kerja. Penilaian Anda terhadap seorang anak buah mungkin saja kurang tepat karena Anda tidak berinteraksi dengannya setiap hari. Oleh karena itu, mintalah pendapat dari rekan kerjanya tentang bagaimana sikapnya, cara kerjanya, apa kelebihan dan kelemahannya.
Carilah substitusi dari kelemahannya. Misalnya ada seorang karyawan yang selalu melakukan kesalahan dalam menulis laporan. Jangan terburu-buru mencap kerjanya jelek, siapa tahu dia memang bukan tipe yang suka melakukan clerical job, tapi lebih suka kerja lapangan dan bertemu klien. Anda harus jeli menangkap kelemahan lalu mengubahnya menjadi kekuatan.
Biarkan karyawan mencoba peran yang berbeda. Tujuannya untuk melihat dimanakah ia akan lebih bersinar. Namun ini harus dilakukan secara bijaksana dan sesuai aturan. Terlebih dahulu karyawan harus diberikan pembekalan atau pelatihan agar tidak shock ketika menjalani tugas yang baru.
Remember!
Setiap individu pasti memiliki potensi. Adalah tugas seorang pemimpin untuk menggali potensi tersebut.
Chandra Ming (General Manager JobsDB.com)

jiemie

apapun yang tertuang hanya sebatas hiasan goyangan tinta akan sebuah pena.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih

 

Copyright @ 2018 Mujiono.