Rabu, Juli 21, 2010

Sikap Dan Sifat Egois = Kesendirian?

Lagi-lagi ide quote muncul ketika lagi berkendara. Bosan ya mendengarnya? Abis gimana? Memang traveling itu salah satu cara untuk mendapatkan pandangan serta pengalaman baru yang bisa memacu otak kita untuk munculnya ide-ide kreatifitas yah.
Tidak hanya perjalanannya saja yang menyenangkan, tapi bagaimana cara kita melihat sesuatu hal dalam sudut pandang yang berbeda. nerd
Quote yang terlintas saat itu adalah…
“Egoism breaths inside us. Just like fire, if you let them became too big. The flame will burn you alive and leave you in loneliness and agony.”
Artinya “Sifat egois bernafas dalam diri kita. Seperti api, apabila kita membiarkannya terlalu besar, api itu akan membakar kita dan meninggalkan kita dalam kesendirian dan kepedihan.”
Saya rasa semua orang sudah tau apa sih arti egois. So, I think I don’t have to explain apa sih artinya.
Kita harus berani mengakui bahwa sikap manusia itu pada dasarnya egois. Dan saya rasa hal yang normal dan wajar kok.
Di zaman yang katanya modern ini, saya rasa hampir ga mungkin ada orang yang tidak egois. It’s all about levels. Ada yang rasa egoisnya tinggi ada juga yang rendah.
Ada yg tersinggung dan berkata “Masa sih?! Saya orangnya ga egois kok. Saya senang berbagi, menolong dan memikirkan orang lain loh. Ga mungkin!”
Mohon maaf sebelumnya ya, untuk menjawab pernyataan itu saya terpaksa mengatakan bahwa kamu itu egois.. /:)
Mengapa? confused
Gini deh.. Sadar tidak pada saat kita berbagi atau menolong orang lain kita mendapatkan sesuatu perasaan bahagia dan kenyamanan hati. Ingat tidak?
Naahhh… Pada saat itulah rasa egois kita timbul. Karena kita berhasil mementingkan diri sendiri (egois) untuk mendapatkan perasaan yang menguntungkan kita sendiri.
“Ah engga gitu! Saya kan ikhlas menolong orang itu. Bukannya itu tanda kalau saya ga egois?”
Errmmmm…
Bagi saya, ikhlas itu tidak ada hubungannya dengan contoh kasus tersebut. Mengenai ikhlas atau tidak dalam menolong orang itu urusan antara si penolong dengan Tuhan tentunya. Apakah saya benar dalam hal ini? Kamu ya yang jadi penentunya.
Yang ingin saya sampaikan disini is that’s okay to be selfish in some cases. Saya hanya ingin sedikit berbagi sebagai seorang manusia ke manusia yang lain agar kita berhati-hati. Rasa egois yang tinggi kemungkinan besar itu sulit dikendalikan.
Dan parahnya adalah kita sering tidak sadar bahwa kita melakukan hal itu, yang impactnya malah merugikan atau bahkan menyengsarakan orang lain.
Oleh karena itu, marilah kita berinstropeksi diri dan banyak bertanya kepada sahabat kita. Apakah kita sering menyinggung atau bahkan menyakiti perasaan orang lain?
Believe me guys…. Dengan cara itu, mudah-mudahan kita dapat menjadi manusia yang lebih baik. :)
Kenapa saya bisa berpendapat seperti itu? Saya mengalami sendiri bagaimana ego saya yang terlalu tinggi dan saya tidak sadar sudah melakukan hal tersebut.
Apalagi saya melakukan hal tersebut kepada orang terdekat saya. Wah, setelah diberitahu dan dinasehati saya merasa sedih sekali. Sedih bagaimana saya telah membuat mengecewakan mereka. Terkadang maksud kita baik, tapi caranya saja yang salah.
Mungkin dengan egois itu kita berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan dan tentunya kita bahagia dengan keputusan tersebut. But somehow, saya percaya kerugian yang dialami orang tersebut will backfire ke dalam kehidupan kita nantinya.
Kita harus banyak instropeksi diri sendiri dan bertanya kepada orang yang kita percaya untuk dapatkan feed back apa yang sebenarnya terjadi. Apakah kita itu egois?
Better safe than sorry kawan. Ga mau kan kalau kesendirian menjadi bagian dari hidup kita? Am i right? :)

jiemie

apapun yang tertuang hanya sebatas hiasan goyangan tinta akan sebuah pena.

1 komentar:

Terima Kasih

 

Copyright @ 2018 Mujiono.